Saya, warga kota Makassar yang sangat menikmati kota Semarang.
Matahari tepat di atas kepala ketika saya tiba di Semarang. Ini kali pertama saya mengikuti Famtrip, dan kali pertama mengunjungi Kota Semarang. Rada-rada gemas dengan delaynya pesawat, saya jadi melewatkan banyak moment. Agenda Famtrip ini diadakan oleh Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS). Peserta Famtrip sudah berkeliling Semarang sejak pagi hari, sarapan di Soto Pak Man, tur ke Sam Po Kong, dan Mesjid Ki Ageng Pandanaran. Jarum panjang sudah menunjukkan pukul 13.00, saya dijemput oleh panitia dan langsung menyusul peserta Famtrip lainnya di Resto Semarang. Tuhan Maha Mengetahui, isi perut hanya diganjal sebungkus roti. Saya tiba pas jam makan siang, Salam Antebas*! Haha.
Semarang Restoran, sebuah rumah makan yang terletak di Jalan Gajahmada 125. Berbeda dengan rumah makan pada umumnya, di sini saya seperti berada di sebuah museum yang menyediakan hidangan khas Semarang yang penuh makna. Sebelah kiri pintu masuk ada pojok foto-foto Semarang masa lalu, di sisi kanannya berdiri tegak banner dengan tulisan “A Nostalgic Journey Through Time – Jongkie Tio”. Jongkie Tio adalah pemilik resto yang dibuka sejak tahun 1991. Area resto ini terbagi dua, indoor dan outdoor. Dalam ruangan dipenuhi koleksi pernak-pernik kuno, di luar ruangan merupakan smoking area, di antara beberapa meja, terselip becak , bendi dan kendaaran tempo dulu.
Peserta Famtrip memenuhi meja panjang di dalam ruangan yang terletak depan pojok foto. Menu makan siang hari itu adalah Lontong Cap Go Meh. Makanan sehat berisi 12 bahan makanan seperti lontong, opor ayam suwir, buncis, telur dan beragam sayuran lainnya tergabung jadi satu. Lontong Cap Go Meh merupakan adaptasi masakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan lokal Indonesia. Menu makanan ini menyerupai ketupat opor ayam di Hari Lebaran, Lontong Cap Go Meh pada saat Imlek pun menjadi menu andalan.
Puas makan-makan, perjalanan dilanjutkan menuju hotel untuk check in. Kami menginap di MG Setos Hotel Semarang yang lobbynya terletak di lantai 8. Dengan dinding dari kaca, melalui lobby, kami melihat Semarang secara keseluruhan. Menarik!
Sore itu, kami tiba di Kawasan Pecinan, tepatnya di Jalan Gang Lombok 60. Sebelum menuju Klenteng Tay Kak Sie, kami mengunjungi sekolah SD-SMP Kuncup Melati dari Yayasan Khong Kauw Hwee. Sebuah sekolah gratis tanpa memandang etnis. Kehadiran kamipun disambut oleh pihak guru dan kepala sekolah Kuncup Melati.
“Sekolah ini membina 250 lebih siswa, kami membina soft skill mereka. Agar kelak dapat berkarya. Mereka membuat batik, mereka berlatih Barongsai. Kami menerima siswa dari etnis manapun. Pertanyaannya bukan dari etnis mana? Tapi, kenapa tidak bersekolah?” Ungkap Ibu Indra selaku kepala sekolah.
Kebetulan ketika kami datang, adik-adik SD-SMP Kuncup Melati sedang berlatih Barongsai. Usai penjelasan singkat dari Ibu Indra, mereka pun tampil apik. Dua singa merah dan kuning menari indah, diiringin irama dari tabuhan gong dan tambur.
Puas menyaksikan pertunjukan barongsai dari SMP Kuncup Melati, kami bergeser menuju Klenteng Tay Kak Sie.
Di kawasan Pecinan Semarang, Klenteng Tay Kak Sie menjadi salah satu pusat proses keagamaan etnis Tionghoa. Bangunan yang berdiri sejak tahun 1772 ini menjadikan salah satu klenteng tua yang terbesar dengan dewa terbanyak. Awalnya, Klenteng Tay Kak Sie digunakan untuk memuja Yang Mulia Dewi Welas Asih Koan Sie Im Po Sat. Tapi seiring waktu, klenteng menjadi tempat pemujaan berbagai Dewa Dewi dari aliran Tao maupun Konfusianisme.
Saya terpukau dengan gaya arsitektur dari Klenteng ini. Aba saya seorang arsitek, adik saya juga arsitek, dan si Bungsu juga senang bikin bangunan lewat minecraft. Saya kurang mengerti tentang bangunan, tapi berada di klenteng ini, saya merasa mesti datang kembali dengan mengajak keluarga saya untuk melihat bangungan ini. Di depan pintu terdapat singa batu yang merupakan penjaga, singa batu ini merupakan unsur tolak bala. Ornamen bangunan ini sangat meriah dengan beragam simbol, ada simbol bunga, naga, simbol empat musim, dan sebagainya. Naga, merupakan simbol kemakmuran dan juga harmoni. Klenteng ini secara umum dibangun dengan gaya arsitektur Tiongkok Selatan. Warna asli klenteng masih dipertahankan dengan warna merah tua. Merah merupakan unsur api. Merah berarti Happiness.
Selesai penjelasan singkat mengenai sejarah dan klenteng ini, kami dihibur oleh drama komedi tanpa narasi yang menceritakan tentang pernikahan dengan adat Tiongkok.
Hari mulai gelap, kami mesih mengeksplor Pecinan. Di Jalan Gang Pinggir 31 A, kami mendatangi tempat Perkoempoelan Sosial Boen Hiang Tong (Rasa Dharma). Di sana ada pojok kumpulan Sin chi (papan arwah), di tengah Sin chi tersebut terdapat pula Sin chi KH. Abdurrahman Wahid. Pemberian Sin chi ini dikarena dianggap sebagai Bapak Pluralisme yang banyak memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Tempat ini juga merupakan tempat latihan memainkan alat musik tradisional dari Cina. Malam itu, kami menyaksikan permainan alat musik Guzheng, Erhu, dan Yang Qin.
Sesi makan malam dilakukan di Kampung Semawis. Sebuah pasar malam dengan beragam kuliner. Jejeran tenda ramai dari jam 19.00 hingga pukul 23.00. Beragam jenis makanan ada disini. Tersenyum bahagialah ketua antebas ini. Haha!
Kuliner tradisional hingga khas Jepang hadir di sini. Kami pun duduk dan makan ala Meja Tuk panjang. Meja panjang yang bertujuan untuk menyatukan berbagai kalangan. Malam itu kami makan bersama dengan ibu Masdiana Safitri selaku kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang beserta jejerannya. Beragam makanan disuguhkan, belum habis satu menu, makanan berikutnya pun hadir. Saya mencoba bacang (ketan dengan daging ayam yang dibungkus daun bambu apus), tahu gimbal, sego ayam (nasi ayam), pisang plenet, es conglik, liang tea (bunga tempayan, akar alang alang, lo han kwo) dan es teh gopek. Salam Antebas hahaha !
Satu hari mengenal budaya Tiongkok di Semarang. Satu hari berwisata kuliner Semarang. Menarik!
*Antebas : istilah bahasa Makassar, kepanjangan dari Ana’ tena bassoro na yang berarti anak yang tidak ada kenyangnya.
Tulisan ini merupakan Famtrip Semarang, 6-8 Mei 2015. Undangan dari Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS).
Baca tulisan teman-teman blogger lainnya di :
Kak Rian Tempat Wisata dan Kuliner Asyik di Semarang & Bermain tubing di Desa Wisata Kandri
Kak Richo dari Sam Poo Kong ke Tay Kak Sie
Kak Sinyo FamTrip Bikin #SemarangHebat jadi Trending Topik (Part1) & Famtrip #SemarangHebat jadi Trending Topik (part2)
Kak Vika Ada Gusdur di Pecinan Semarang & Penyesalan di Desa Wisata Kandri
Kak Leo Jelajah Malam di Lawang Sewu & Kulik Kuliner di Restaurant Semarang
Kak Eka Semarang Night Carnival 2016 & Lawang Sewu Malam Hari
Kak Taufan Gio Semarang Hebat Culinary Heritage & Semarang Hebat Adventure Carnival
Kak Danan Dongeng Rasa di Restoran Semarang & MG Setos Hotel Terjebak diantara Kubikel Raksasa
Kak Imama Hantaman Jeram Kali Kreo
Kak Chan Ada Tiongkok di Semarang
Kak Titi Gebyar Fantasi Warak Ngendok di Semarang Night Carnival 2016 & Lawang Sewu Kini dan 13 Tahun yang Lalu.
kak Wira Photo Essay : Semarang Night Carnival & Photo Essay Semarang Night Carnival
Kak Luhde Kisah dibalik Kuliner Semarang
Kak Puspa Antusiasme Masyarakat di Semarang Night Carnival 2016
Kak Astin Soekanto Lepaskan Zona Nyamanmu dengan Tubing di Sungai Kreo & Ekspresikan Dirimu di Old City 3D Museum
Kak Ghana Photo Stories Semarak Semarang Night Carnival
Kak Olive Langgam #SemarangHebat Menjaga Harmoni Akulturasi Budaya dari Masa ke Masa
Kak Fahmi Pesta Rakyat Semarang Night Carnival 2016
Kak Bobby Seru-seruan River Tubing di Kali Kreo Semarang
Mas Budi Keseruan Semarang Night Carnival 2016
hahahah Insya Allah, saya carikan sponsorr duluuu hehehhehhe
Pingback: Ada Gus Dur di Pecinan Semarang! – Jus Semangka
Kak Nunu hebat, datang-datang langsung menghibur kami dengan nyanyian, hahaha! 😀
Semoga berjumpa kembali di famtrip berikutnya! 😉
hahah kak… aku dikerjainn ternyataaa, kalau ke Makassar nanti aku suruh nyanyi juga ..
Seneng sudah ngetrip bareng kak 😀
link ku mana kak Nunu.. manaaaa… *nangis jejeritan di pojokan sambil mukul2 tembok
btw,, ditunggu undangan balik famtrip Makassar yak? luv you much kak. 😡
hahaha maap kak astin, aku baru mau update hihi…
Siaap kak astin, makanya ajarin aku buat famtrip hihihi.
Seneng ngetripp bareng kakk.. :*
Jadi inget 8 th yg lalu, sempet makan di resto semarang dan nyobain es rujak serut nya MANTAP bener
iyaa kemarin nyobain langsung sukak..
Halo kak cumilebay, selama diperjalanan kemarin aku diceritain ttg cumilebay. salam kenal dari kota daeng kak 😀
hemmm perjalanan yang mengesankan. terima kasih sudah berbagi
iyaa ini sangat menyenangkaan 😀
Itu ekspresi Ibu dan Anak di Tay Kak Sie juaraaaaak ya, Nu!
hihi iyaa si Ibu keliatan kalau bahagia banget, pas ngefoto jadi senyum2 jugaa hahah 😀
wah sama nasip kita gara2 pesawat delay jadi tertinggal beberapa agenda kunjungan yang sangat penting (misalnya makan soto kha semarang) hekeke…
hahahaha iyaaa maas budiii… banyak menu makanan yang terlewatkan hiks 🙁 enak-enak lagi makanannyaaa 🙁
Pingback: Penyesalan di Desa Wisata Kandri – Jus Semangka
Pingback: Penyesalan di Desa Wisata Kandri – Jus Semangka
kita samaaa,sesama telat :(( beruntung dateng pas makan siang haha
salam antebas (makasih dah dikasih tau artinya dari awal mikir artinya haha)
hahahaah iyaaa nyesek liat foto makanan di post temen-temenn, makanannya enyakkenyaakk
hahah Salam Antebasss ! wkwkwkwk
Baca tulisan ini jadi pengen deh main ke Makassar #EhGimana
hwahahhaha ini cerita tentang Semarang kakk
semoga proposalku goll kakk, hahaha sini ke Makassar~
Pingback: FamTrip bikin #SemarangHebat jadi Trending Topik bareng Travel Blogger Indonesia
Pingback: Pesta Rakyat Semarang Night Carnival 2016
Wah, keren banget mbak, saya jadi tahu sekarang kalau di Semarang ada wilayah Pecinan juga yah… -_- *kuper*
Btw, keep writing! Hehehe 😀
iyaa Semarang kerenn, aku pertama kali kesana, tapi banyak kesann, seruuu 😀
Terimakasiihh sudah mampiiir ~
Kalau lihat gambarnya jadi ingin jalan-jalan ke semarang
Nice inpoh !
Mungkin bisa di jadikan rekomendasi buat liburan nanti 😀
iya, Semarang banyak tempat seru untuk liburan 😀
belum pernah ke makasar,baca tulisan ini jadi pengen kesana hihihi
Astagaa aku baru liaat bang hahaa, kan babangnyaa udah ke makassar, tar tunggu aku ke bali ajaa hahaha
Pingback: Lawang Sewu Kini dan 13 Tahun yang Lalu - parah1ta.com
wah saya aja yang keturunan cina belum pernah kesana, jadi mau kesana juga nih wkwkwk
iyaaa padahal keren loh 😀
Satu hal lagi, ternyata pempek (makanan khas palembang), pertama kali dibuat oleh orang tiongkok.
wah terima kasih atas informasi nyaaa sayang banget gak sempet coba pempeknyaa 🙁
mumpung lagi di Jatim, kapan-kapan bisa main ke pecinan..
btw tulisan kakak enak dibaca dan seru banget serasa ikut kesana 😀
keep writing ya kak!!
terima kasih kak kak. waah kemarin gak sempet ke pecinann tapi lain kali laah semoga da rejeki lagi kesana, terima kasih yaa 😀
Wah keren nih
baru tahu informasi seperti ini
kapan2 kesana deh. 😀
hemmm perjalanan yang mengesankan. terima kasih sudah berbagi
Dimalang ga ada yang sekampung tionghoa semua 😀 jadi penasaran gimana kampungnya
jalan jalan ke semarangg yuks 😀
Pingback: Drama Phobia Air Terjun di Sungai Kreo – Authentic Happiness
Pingback: Antusiasme Masyarakat di Semarang Night Carnival 2016 – Authentic Happiness
Pingback: Drama Phobia Air Terjun di Sungai Kreo - AUTHENTIC HAPPINESS
Pingback: Antusiasme Masyarakat di Semarang Night Carnival 2016 - AUTHENTIC HAPPINESS
Senang sekali membaca ulasan Mbak Nur…jadi ingin menikmati Semarang ala trip ini. Tapi ini undangan ya..bukan organized trip komersil? Gimana caranya bisa ikut trip seperti ini Mbak? Salam…
salam kenal mbaa 🙂
iyaa ini undangan, dari pihak dinas pariwisatanya kayaknya itu hari, kebetulan saya ketua blogger Anging Mammiri Makassar, jadi sya diundang untuk mewakili komunitas Blogger dari Makassar 🙂 Salam kenal mba 🙂
Pingback: Drama Phobia Air Terjun di Sungai Kreo - Authentic Happiness
Senang Sekali Mbak…
bagus untuk rekomendasi liburan
yuhuuu Semarang emang seruu buat liburan, banyak opsi dan kulinernya enaak 😀
Wehh pesta kuliner nih.. jadi pengen kk…
Yesss, Kuliner-kulinernya enakk 😀
Pingback: Antusiasme Masyarakat di Semarang Night Carnival 2016 – Authentic Happiness
Pingback: JELAJAH MALAM DI LAWANG SEWU - C4ME - Jalan-jalan Jeprat Jepret
Pingback: Jelajah Malam di Lawang Sewu - cool4myeyes.com
Ini artikel yang sangat berguna Bumbu Kebuli
Pingback: #SemarangHebat Culinary to Heritage | DISGiOVERY
Pingback: Wisata-Semarang