Monthly Archives: September 2015


Sapi untuk Pinggiran Tallo, Pesisir Utara Makassar

Rumah panggung dari kayu berdiri berdampingan.  Kayu-kayu , tripleks, dan seng bersatu padu. Di sebuah gazebo dengan kayu rapuh anak-anak ramai sedang bermain, mereka bermain sekolah-sekolahan. Hey, ini masih dalam kota Makassar Bung ! Matahari tepat diatas kepala, adzan Dzuhur mulai terdengar. Setelah tersesat kemarin, akhirnya saya tiba di Jalan Sultan […]


Nenek Hanija yang Ceria. 2

Tentang kemanusiaan. Tentang kepedulian terhadap sesama. .   Nenek Hanija, umurnya hampir seumuran kemerdekaan negara Indonesia, Ia lebih muda 1 tahun, tepatnya 69 tahun. Seorang guru BK –yang hingga saat ini saya lupa namanya- di salah satu sekolah di Kabupaten Pangkep menemuiku yang sementara dalam urusan menyelesaikan tanggung jawab. Nak, jika […]


Perjalanan Menuju Senandung Kopi Kahaya 2

Hidup itu seperti perjalanan, kadang naik kadang turun, kadang ke kiri, kadan ke kanan. Mau ke arah manapun, yang penting teruslah bergerak. Teruslah berjalan. Akan ditemukan banyak cerita, akan tiba di puncak.   Kahaya, sebuah desa yang berada di perbatasan bulukumba dan sinjai. Ini kali keempatnya saya mendatangi tempat ini. […]


Bermain ke Rumah Manusia Prasejarah. 2

Ini kali pertama mengikuti lomba blogging, tentang Rammang-Rammang. Keisengan dengan sedikit serius. Coba-coba dengan sedikit kesungguhan. Setelah berselancar ria di dunia maya, dari satu artikel ke artikel yang lain, hingga akhirnya mata saya terhenti pada satu nama dalam kalimat di salah satu artikel : Iwan Sumantri, seorang arkeolog senior dan […]


Menentukan Pilihan

Bandara, tempat sebuah pertemuan atau perpisahan terjadi. Tempat sebuah tangis haru atau bahagia tercipta. Tempat sebuah pelukan pertama atau terakhir untuk orang-orang terkasih. Sudah masuk, sudah diruang tunggu. Di kejauhan, keluargaku tetap berdiri, mengamati, menanti gate 5 terbuka, dan bersama penumpang lain masuk dalam pesawat. Kusadarkan kepalaku di kursi. Mengamati […]