Sudah semacam agenda tahunan, setiap tanggal 23 Mei saya akan mendapatkan sebuah buku dari Kak Taufiq. Berbagai judul sudah diberikan, berbagai genre sudah kubaca. Dia sepertinya tahu jenis-jenis buku bacaanku. Kali ini buku yang dihadiahkan adalah buku hasil riset dari Rene Suhardono dan team Impact Factory.
2 (dua) judul dalam 1 (satu) buku, #Passion2Performance. Judulnya adalah Passion Without Creation is Nothing, baliklah buku itu, akan ada judul lain : Performance Without Passion is Meaningless.
Secara penampilan, buku ini sangat menarik dengan perpaduan warna merah-putih-hitam membuat mata nyaman untuk membaca. Isinya pun ditulis dengan bahasa-bahasa yang sederhana dan data yang aktual. Sederhana dalam kedalamannya.
Passion Without Creating is Nothing.
Pembahasan dimulai dengan pertanyaan : “Do you know how to turn your passion into awesome performance?”
Apakah passion itu? Seberapa pengaruhnya passion terhadap performance (kinerja) ? Dalam buku ini dikupas tuntas perihal passion dan performance. Pekerja dengan gaji sama, pekerjaan sama, pimpinan sama, pendidikan sama, dan support system yang sama, tidak akan menghasilkan kinerja yang sama. Ada pembedanya, “Faktor X “ kata penulis.
Faktor X ini diduga sebagai penentu kinerja tidak semata berhubungan dengan uang, kompetensi, dan sebagainya. Faktor X adalah passion. Awalnya sekedar hipotesis, untuk dugaan tersebut, dilakukanlah riset oleh tim penulis. Buku ini menyanyikan hasil survey & wawancara, temuan-temuan, dan kajian-kajian menarik yang diperoleh tim sepanjang proses penulisan dan penyusunan selama 1,5 tahun. Buku ini lahir untuk mengetahui, memahami, dan memaknai kaitan antara people, passion dan performance.
Diakhir bagian, dibahas tentang passion diri. Passion tanpa karya dan kreasi adalah kesia-saan belaka (hal 113). Beberapa cara dibahasakan dengan sederhana agar pembaca dapat mengenali passion mereka sendiri. Pertanyaan-pertanyaan terlontar untuk dijawab secara jujur dalam hati. Pertanyaan yang sederhana seperti :
– Apa yang seringkali Anda google- selain nama sendiri?
– Apa yang selalu Anda bicarakan tanpa ada paksaan ?
– Buku apa yang sering Anda baca?
dan masih banyak pertanyaan dan pernyataan perihal mengenal passion diri. Dari segala cara, yang terbaik mengenali passion diri adalah dengan belajar untuk jujur para diri sendiri.
Habis bacaan pada bagian pertama, baliklah buku, baca materi kedua.
Performance Without Passion Is Meaningless.
Pada bagian ini lebih banyak membahas tentang workplace climate –tempat bekerja- . Impact factory / PT Indonesia Lebih Baik telah melakukan survey di 260 responden di 11 industri yang berbeda. Terdapat dua hal yang membuat seorang dengan High Performance –kinerja tinggi-. Lingkungan kerja dan passion yang memacu seseorang untuk melakukan yang terbaik. Impact Factory mengeluarkan suatu model yang menghubungkan banyak hal : Leaders, workplace ecosystem dan passion .
“Ada keunikan dalam diri setiap orang yang menjadikan dirinya istimewa bagi kehidupan.
Bekerja = Berdaya.
Kerja tanpa passion adalah kerja tanpa karya.
Kreasi adalah saat hasil karya yang diperoleh dari kepiawaian.
Kontribusi terjadi saat kerja, karya, & kreasi dinikmati oleh sesame, organisasi, lingkungan, bangsa. & alam semesta. “
Passion to Performance, hal. 119.
Buku ini cocok untuk mereka yang mau jadi pekerja, mereka yang mau jadi pemimpin, atau orang-orang yang ingin mengenali passion diri. Agar tidak terjebak dalam kehidupan, agar tidak takut setiap hari Senin pagi. Buku ini asyik. Pembahasan dengan ilustrasi menarik, dan dilengkapi data-data serta berbagai contoh para pemimpin berkualitas yang tumbuh dengan passion, menjadikan buku ini menjadi menarik. Bacalah buku ini, kenali passion diri, bukankah kerjaan seperti liburan itu menyenangkan ? 🙂
Data buku :
Passion 2 Performance
Penerbit : Buku Kompas, 2015
Jumlah halaman : 352
12.5 cm x 17.5 cm
Penulis : Rene Suhardono & Team Impact Factory.