#CeritaUUD [4] : Mahmud Asrul – “Uud” 3


10 tahun yang lalu, tepat di tanggal 11 April, si Bungsu lahir. cukup jauh dengan jarak adiku tepat dibawahku. Beda 10 tahun. dan saya dengan si Bungsu ini berjarak 13 tahun.

Nama lengkap adikku ini paling pendek diantara kami bersaudara, hanya 2 kata, beda dengan saya bertiga yang 4 kata. MAHMUD ASRUL. panggilannya pun sangat pendek : UUD

tahun 2003 itu, dia baru lahir, umur 2 tahun, 2005, saya meninggalkan arab dan ke mulai kehidupan di Indonesia.  Semenjak itu, cuman mengikuti perkembangan uud melalui huda atau kak topik, lewat Yahoo Messenger.

Tahun 2008, dia ke Indonesia, Umurnya baru 4 tahun. Dengan penuh semangat saya menjemputnya di Bandara Sultan Hasanuddin. Begitu muncul dari pintu Bandara, saya teriak histeris dan segera berlari memeluk uud, dengan erat. “Uuudddddd.. kak nunu kangeeeeeennn !!!”  sambil nangis bahagia, adikku itu saya peluk sampai remuk. Pelukan dilepas, dan 1 pertanyaan tak terlupakan yang terlontar dari mulut kecilnya itu : “Ummi, ini tantenya uud ya ?”

Jlebbb…. air mata turun lebih deras.. nasib jauh dari keluarga. kakaknya pun gak dikenal.. pengen saya jitak waktu itu. Haha.. dengar pertanyaan itu secara spontan saya menggendong dia lagi.
“uud sayaaang.. saya kak  nunu, kakaknya uud, kakaknya kak huda juga, adiknya kak taufiq, dan anaknya ummi dan baba juga ” ikhlas yang terpaksa, saya memperkenalkan diri 🙂

Mahmud Asrul, nama yang diambil dari nama Kakekku, Ayah dari Ummi, yang meninggal 1 tahun sebelum uud lahir. Alm. Mahmud Sirua, ketika meninggalnya kakekku ini, karena suatu dan lain hal, Ummi ku tidak dapat melihat jasadnya untuk yang terakhir kalinya. Masih terrekam jelas, Ummi menangis sangat berduka dalam rumah kecilku itu, karena tidak dapat berangkat dengan segera pulang kampung ke Pare-pare, Sulawesi Selatan, Indonesia.

1 Tahun setelah meninggalnya Alm. Mahmud Sirua, Ummi pun menamakan anak laki-laki terakhirnya itu dengan nama Mahmud, tepatnya Mahmud Asrul. Dan nhama ini sempat membuat pihak rumah sakit bingung. karena nama Ummi adalah Nurlaela Mahmud, dan anaknya Mahmud Asrul.  Haha…

Uud, nama kecil yang lengket hingga sekarang. Di sekolahnya, lebih dikenal UUD dibandingkan Mahmud Asrul. Ada yang menyebutnya Uud Permata sari, ada yang memanggilnya “Undang Undang Dasar”, tapi uud malah lebih memilih dipanggil dengan sebutan “Undang – Undang Duit”. hahaah

Adikku ini cerdas. Dia menyukai sains, game, dan Ice cream. Dia gak bisa diem, Dia senang ngerjain orang … Yah.. gara-gara Uud juga, saya jadi sangat menyukai Ice cream 😀

Banyak cerita tentang uud, nanti akan saya tulis per post.

Tepat hari ini, Uud ulangtahun. dan untuk kesekian kalinya, saya tidak dapat memberikan hadiah. Cukup doa yang selalu terlontarkan untuk Uud..

“Hey Bungsu! Rajin makan laah uud, biar gede, Jadi anak baik di Riyadh, Jaga Ummi dan Baba. Jangan nakal. Jangan Main game terus, harus Rajin belajar yah Uud,  kalau Istirahat sekolah, jangan lupa jajan makanan di Kantin. Bangun pagi jangan malas Uud, Kasian ummi kalau mesti narik-narik sampe ke WC. kan sekolahnya jadi telat juga. Uud, Rajin-rajin belajarnya. biar nanti bisa jadi pembuat game atau pembuat robot . atau bahkan presiden 😀 haha .. Jadi anak sholeh yah ud.. Love u so much ! Miss u so Much!  Jangan kecewakan ummi dan Baba yah  🙂 Happy Birthday “

4124


About Nunu Asrul

Dream Catcher | Pengamat Purnama & Bintang | Pengumpul Buku & Mainan | Penikmat Ice cream | Pengisi Blog | Penjelajah Alam | Biomedic-Physiologist |Mastoideus | @SigiMks | Soulmaks Creative | 1000Guru Makassar

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 thoughts on “#CeritaUUD [4] : Mahmud Asrul – “Uud”