Masih cerita tentang budaya Semarang. Tepat tanggal 7 Mei lalu, saya turut menghadiri acara pagelaran Semarang Night Carnival (SNC) 2016 yang merupakan rangkaian HUT Kota Semarang ke-469. Karnival ini dilakukan di kota lama. Sepanjang Jalan Letjend Suprapto, antara Spiegel Bar & Bistro hingga Gereja Blenduk Semarang, sudah ramai oleh warga. Saya dan kawan-kawan blogger lainnya duduk tepat di depan Gereja yang dibangun sejak tahun 1753, GPIB Immanuel.
Sekira pukul 20.00 WIB, Semarang Night Carnival dimulai, Bapak Walikota Semarang memberikan sambutan sebelum karnaval, sambutan tentang masyarakat dan budaya Semarang. “469 tahun, kota ini sudah sangat tua, tapi kita bertekad untuk ingin menjadikan kota Semarang bukan kota yang tua renta, tapi menjadi kota yang semakin mantap berisi, karena memiliki seluruh warga yang kompak.“ Bapak Hendrar Prihadi menutup sambutannya yang diikuti oleh riuh tepuk tangan warga.
Pagelaran ini merupakan pagelaran ke-enam sejak 2011. Tema dari Semarang Night Carnival 2016 adalah Fantasi Warak Ngendog. Sebuah sosok dari legenda fauna mistis asli Semarang yang menggambarkan tentang akulturasi budaya Semarang di Kota Atlas.
Warak yang berasal dari bahasa arab, yang memiliki arti suci. Sedangkan Ngendong dari bahasa jawa yang memiliki arti bertelur, yang disimbolkan sebagai pahala yang bisa didapatkan setelah sebulan sebelumnya menjalani proses bersuci. Warak Ngendog memiliki filosofi : siapa saja yang menjaga kesucian di Bulan Ramadhan, kelak di akhir bulan akan menerima pahala pada hari lebaran. Warak ngendog menggambarkan keharmonisan berbagai etnis yang tinggal menetap di kota Semarang. Warak memiliki kepala naga, sebagai simbolis etnis Tionghoa, tubuhnya berupa buroq menggambarkan etnis Timur Tengah,dan keempat kaki kambing yang dimilikinya menjadi representasi dari etnis Jawa. Warak Ngendong ini mencerminkan salah satu budaya Semarang.
Setelah penekanan tombol sirine oleh Bapak Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dan Wakil Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu serta didampingi pejabat lainnya. Puluhan lelaki berseragam taruna PIP Semarang masuk area sambil memukul-mukul drum. Pawai pertama membuatku merinding. Penampilan dari Marching Band Corps Gema Perwira Samudra Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) tampil dengan beragam aksi. Keren!
Penampilan selanjutnya menggambarkan Warak Ngendong. Ada lima warna utama yang digelarkan dalam Semarang Night Carnival yaitu Harmoni Biru, Gigi Hijau, Api Merah, Sisik Kuning, dan Tanduk Ungu. Lima warna tersebut sebagai simbol dari beragam budaya Semarang. Uniknya, tentang kostum ini, kostum yang dipamerkan adalah kostum berbagai warna dengan bahan alami yang tersedia di sekitar kita. Saya melihat wanita berbalut bambu, rotan, dan dihiasi daun-daun kering yang terpadu dalam kain batik. Secara keseluruhan, ada 242 desain yang diperagakan dalam Semarang Night Carnival 2016 dengan pembagian : Ungu 45 desain, Hijau 52 desain, Merah 50 desain, Kuning 45 desain dan Biru 50 buah. Awesome !
Penampilan defile pertama adalah dari Defile Tanduk Ungu. Terinspirasi dari tanduk yang dimiliki Warak. Warna dasar ungu merupakan simbolis bentuk welas asih, keanggunan dan juga rasa damai yang menenangkan sebagai ciri warga kota Semarang.
Defile kedua terinspirasi dari bagian gigi warak, Defile Gigi Hijau. Warna dasar hijau menunjukkan kesegaran dan relaksasi. Pada defile ini bentuk dasarnya adalah segitiga dan runcing.
Lidah Api Merah sebagai defile ketiga yang menunjukkan Lidah Api Warak. Warna merah menunjukkan semangat dan keberanian. Lidah api ditunjukkan dengan kostum berbentuk panjang dan meliuk-liuk.
Defile ke-empat adalah Sisik Kuning yang terinspirasi dari bentuk lingkaran sisik pada tubuh warak. Warna kuning adalah keceriaan dan kegembiraan.
Defile terakhir adalah Harmoni biru yang mengambarkan secara utuh bagian tubuh warak. Bermakna kedinamisan, kelembutan yang menenangkan dan kepercayaan.
Sebagai penutup pawai, rombongan Jepara Fashion Carnaval berjalan rapi menunjukkan keunikan kostumnya.
Selamat ulang tahun Kota Semarang yang ke-469! #SemarangHebat!
Tulisan ini merupakan Famtrip Semarang, 6-8 Mei 2015. Undangan dari Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS).
Baca tulisan teman-teman blogger lainnya di :
Kak Rian Tempat Wisata dan Kuliner Asyik di Semarang & Bermain tubing di Desa Wisata Kandri
Kak Richo dari Sam Poo Kong ke Tay Kak Sie
Kak Sinyo FamTrip Bikin #SemarangHebat jadi Trending Topik (Part1) & Famtrip #SemarangHebat jadi Trending Topik (part2)
Kak Vika Ada Gusdur di Pecinan Semarang & Penyesalan di Desa Wisata Kandri
Kak Leo Jelajah Malam di Lawang Sewu & Kulik Kuliner di Restaurant Semarang
Kak Eka Semarang Night Carnival 2016 & Lawang Sewu Malam Hari
Kak Taufan Gio Semarang Hebat Culinary Heritage & Semarang Hebat Adventure Carnival
Kak Danan Dongeng Rasa di Restoran Semarang & MG Setos Hotel Terjebak diantara Kubikel Raksasa
Kak Imama Hantaman Jeram Kali Kreo
Kak Chan Ada Tiongkok di Semarang
Kak Titi Gebyar Fantasi Warak Ngendok di Semarang Night Carnival 2016 & Lawang Sewu Kini dan 13 Tahun yang Lalu.
kak Wira Photo Essay : Semarang Night Carnival & Photo Essay Semarang Night Carnival
Kak Luhde Kisah dibalik Kuliner Semarang
Kak Puspa Antusiasme Masyarakat di Semarang Night Carnival 2016
Kak Astin Soekanto Lepaskan Zona Nyamanmu dengan Tubing di Sungai Kreo & Ekspresikan Dirimu di Old City 3D Museum
Kak Ghana Photo Stories Semarak Semarang Night Carnival
Kak Olive Langgam #SemarangHebat Menjaga Harmoni Akulturasi Budaya dari Masa ke Masa
Kak Fahmi Pesta Rakyat Semarang Night Carnival 2016
Kak Bobby Seru-seruan River Tubing di Kali Kreo Semarang
Mas Budi Keseruan Semarang Night Carnival 2016
Foto2mu lengkap, kak Nunu! Pasti gesit deh nih mondar-mandir di depan, hahaha 🙂
haha bukan gesit kak badaii, aku sama kak bob duduk depan bpk walikota,, hahahaha gak tau deh, antara nekat atau gak tau malu hahahay
Pingback: Penyesalan di Desa Wisata Kandri – Jus Semangka
pas lihat foto-fotomu, lha kok angle nya bisa lengkap gini, kamu ngacir ke depan main stage kak? waah aku malah terjebak di tribun kita itu, jadinya anglenya ya gitu-gitu aja. tau gitu ikut ngacir ke tengah ya haha. kapan-kapan ngetrip bareng lagi yak!
haahaha iyaaa kakk, aku lari duduk di depan bareng kak bobb hahaha.. Iyaaa pengen ngetrip lagii butuh hiburan dan liburann ini kak hahah
Budaya indonesia memang unik-unik,kebetulan saya dari jogja jadi ciri khas kebudayaannya hampir sama mbak.btw salam kenal