Cerita di Blogger Camp 2015 Makassar 25


Peserta berkaos putih bertebaran, tulisan berwarna kuning dibelakang kaos menegaskan,
” Because I’m a Blogger”

Tabe’ belumpeki kenalan tadi, siapa namata? Belumpeki kenalan na kumakanmi cemilantaHahaha” salah seorang peserta Blogger Camp -sambil memegang bungkusan biskuit di tangan kirinya – mengajak bersalaman. Saya tersenyum, berjabat tangan ringan dan berkenalan. Namanya Windy, mahasiswa semester 3 di Jurusan Komunikasi Universitas Fajar, Makassar. Ia merasa lapar tepat di waktu tengah malam. Kebetulan saya membawa banyak cemilan pesanan kawan. Belum habis, dengan senang hati saya membagikannya kepada Windy. Dalam remang lampu asrama wanita PPLH Puntondo, kami berbagi cerita bersama lima wanita lainnya. Tidak salah julukan Antebas* itu, setidaknya dapat meredamkan rasa lapar kawan baru dan mengakrabkan diri dengan peserta lainnya. Makanan, mengenyangkan dan mengakrabkan.

Hari pertama Blogger CampID Makassar telah berjalan dengan baik. Blogger Camp Indonesia 2015 dilaksanakan dalam rangka Hari Blogger Nasional 2015 (27 Oktober 2015) dengan tema “Membangun Kredibilitas Blog”. Kegiatan ini diadakan serentak di empat kota yaitu, Jakarta, Surabaya, Purwakarta, dan Makassar. Sebanyak 53 orang berkumpul di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup, Takalar. Agenda yang berlangsung dua hari dipernak sedemikian rupa sehingga sharing session menjadi menarik. Beberapa perusahan ternama menjadi sponsor untuk Blogger Camp Id  Harris Hotel, Pop hotel,Tellow hotel, Camp Hulu Cai, Blue bird Group, Sunpride, Utees.me, Qwords.com, JavaPR, Juara agency dan Indosat.

Peserta Blogger Camp ID Makassar berasal dari berbagai kota dan berbagai latar belakang. Ada dari Maros, Kalimantan dan Komunitas Blogger dari Sinjai. Salah satunya adalah Dila -masih kelas 1 SMA- sudah blogging sejak duduk di kelas 3 SMP. Untuk ikut kegiatan ini, Dila izin sekolah selama 3 hari. Tujuannya mengikuti kegiatan ini sederhana, ingin belajar lebih jauh tentang blog, berkenalan dengan blogger lainnya, dan mencapai cita-cita menjadi blogger professional. Dila, tubuhnya kecil tapi lincah dan sedikit ribut. Masih dimalam hari pertama, masih di dalam remang lampu asrama putri PPLH sambil bercerita dengan teman kamar. Asrama sebelah sudah hening, tapi Dila masih terus mengoceh.

Senangku bisa ikut ini Blogger camp, semoga nanti ada lagi kegiatan seperti ini, tapi sedihka juga, karena tidak bisaka menonton Ganteng-Ganteng Serigala, duh hari ini episode-episode yang romantis pasti”  sambil duduk tepat disampingku, dia menggerutu sendiri. Kami tertawa.

Edd, tontonan remaja kekikinian. Sekarang tidak banyakmi tontonan menarik. Mending Net tv dari Netmedia. Sedikit masuk akal dan lucu, seperti Tetangga Masa Gitu” teman yang lain protes, Kami  terus tertawa. Ah yah, saya jadi teringat, salah satu media yang mendukung acara ini adalah NetMediatama dan Vedit.

Teman yang lain, Evi, peserta dari Makassar juga mengutarakan alasannya kehadirannya di Blogger camp ini,

“Kalau saya sih, lamami vacuum blogku, tapi mauka kasih aktif kembali blogku, makanya saya ikut supaya bisa belajar lagi. semangat lagi.” Ujar Evi sambil memperbaiki jilbabnya.

Blogger camp memang dibuat sedemikian rupa, agar akrab dengan sesama blogger yang sebelumnya tidak saling mengenal atau sekedar mengetahui di dunia maya. Ketika sudah akrab, berikutnya akan banyak bahan sharing, minimal saling sharing tulisan dan bertukar komentar di berbagai tulisan blog kami. Blog, seperti rumah, akan dikunjungi dan akan ada interaksi. Bukankah blog dibuat agar kita dapat saling berbagi cerita?.

Bukan sekedar bertemu teman baru. Blogger camp yang dilaksanakan selama dua hari ini sarat dengan ilmu. Hari pertama  terdapat diskusi dan sharing tentang perkembangan blogging masa kini yang dipandu oleh Daeng Ipul. Materi kedua adalah sharing tentang photoblogging dari fotografer Tempo, Iqbal Lubis.

“Selipkanlah foto dalam tulisan, tulisan akan lebih hidup dan lebih menarik. Jika tulisan anda sedikit – hanya satu atau dua paragraf- lampirkanlah banyak foto. karena foto juga dapat bercerita.” Sedikit saran yang saya tangkap selain penjelasan teknis tentang fotografi dari Om Iqbal.

Disela-sela materi, terdapat adventorial Blue bird dan Vedit selaku sponsor kegiatan. Tidak ketinggalan berbagai games atau kuis dilaksanakan. Menarik, berbagai hadiahpun terus menghujani peserta.

Hari kedua, agenda dimulai sekira pukul tujuh pagi. Dimulai dengan Sarapan  bersama -Antebas tidak boleh melewatkan ini – lalu bermain bersama peserta. Permainan seru yang menguji kekompakan kelompok dan konsentrasi. Melewati jaring laba-laba, membalikkan matras, serta menyusuri jalan dengan mata tertutup. Keseruan yang menimbulkan tawa, ceria, dan akrab.

Salah satu permainan berjalan berkelompok  dengan tutup mata. Dipertengahan jalan, balon berisi air akan diletuskan membasahi peserta.

Salah satu permainan berjalan berkelompok dengan tutup mata. Dipertengahan jalan, balon berisi air akan diletuskan membasahi peserta – dokumentasi pribadi.

Lepas outbond kami kembali ke kamar masing-masing untuk berbenah diri, mengantri mandi dan merapikan barang. Dengan bangga kami memakai baju kaos putih dengan tulisan warna kuning “I Was at Blogger Camp –Indonesia 2015-“.

Tepat jam 10.30 WITA sharing berikutnya seputar digital marketing dan membangun jaringan di dunia digital. Om Ahmad Maulana dan Mas Dian Adi Prasetyo –yang lebih dikenal Mas Didut- bergantian bercerita.

Suasana sharing session di aula PPpU Puntondo

Suasana sharing session di aula PPLH Puntondo – dokumentasi pribadi.

“Menurut data dari Seo Moz, di tahun 2015, diantara Mobile Marketing, Social Marketing, SEO, Email marketing, dan lainnya, konten marketing (29,6%) yang memiliki persentasi tertinggi dalam mempengaruhi digital marketing.” Om Ahmad Maulana menjelaskan perihal Digital Marketing.

Dari Mas Didut, materi semakin menarik. Seputar blogging yang dijadikan sebuah pekerjaan di berbagai Agency.

“Untuk di Jakarta, dalam blogging terdapat 3 bagian yang menjadi sebuah perkerjaan, pembuat konten, admin yang posting tulisan, dan desain grafis. Pengisi konten masih sangat jarang, mereka yang mengisi konten adalah orang-orang yang kuat.” Mas Didut terus bercerita.

Sesi terakhir adalah Live Blogging. Kompetisi menulis reportase yang langsung di upload ke blog masing-masing. Makan siang tertunda –antebas mulai gelisah– , peserta sibuk dengan menulis reportase kegiatan Blogger Camp ID Makassar.

Peserta sibuk menulis mengikuti Live Blogging.

Peserta sibuk menulis mengikuti Live Blogging – dokumentasi pribadi.

Di sesi ini sayapun gelisah. Operator yang saya gunakan sinyalnya tidak kuat. Terkadang satu batang atau hilang sama sekali. Disinilah titik saya jatuh cinta kepada Indosat. Hingga tempat ini – 98 km dari Makassar, 21 Km dari jalan poros Takalar,di Desa Laikang-  Indosat mampu memberikan yang terbaik. Bukankah cinta berawal dari ketertarikan, kemudian kekaguman lalu kenyamanan. Kalau sudah nyaman tidak perlu ditanyakan lagi.

Begitulah Indosat Love menyebarkan perhatian kepada penggunanya. Disaat teman pengguna operator lain mesti menggoyang-goyangkan smartphonenya mencari sinyal, Indosat memberikan kesegaran. Jaringannya stabil. Koneksinya lancar. Segalanya berjalan aman.

Waktu sudah habis,  keseruan Live Blogging masih terasa. Setelah submit, pesertapun berbondong-bondong menuju ruang makan.

Selamat Hari Blogger Nasional ! Mari makan siang !

Teruslah belajar karena guru siapa saja, kelas dimana saja, dan makan apa saja – Kelas Menulis Kepo

*Antebas : istilah bahasa Makassar, kepanjangan dari  Ana’ tena bassoro na yang berarti Anak tidak ada kenyangnya)


About Nunu Asrul

Dream Catcher | Pengamat Purnama & Bintang | Pengumpul Buku & Mainan | Penikmat Ice cream | Pengisi Blog | Penjelajah Alam | Biomedic-Physiologist |Mastoideus | @SigiMks | Soulmaks Creative | 1000Guru Makassar

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

25 thoughts on “Cerita di Blogger Camp 2015 Makassar