Tanggal 10 februari yg lalu, itu adalah jadwal keberangkatanku ke Riyadh, Saudi Arabia. Tiket Pesawat Qatar sudah siap. Tapi, “ke-tidak beruntung-an” lg berada di pihakku. Pasporku dari kedutaan Arab Saudi belum keluar, yah, tanpa buku hijau itu aku tidak boleh meninggalkan negara Indonesia ini. Aku dapat memegang pasporku itu di tanggal 11 Februari. Grrr.. Serasa ingin mencubit gemas para petugas kedutaan dengan tang karatan (>.<).
Apa boleh buat, keberangkatanku ditunda, tiket baru dicarikan. Dan lagi2, aku belum beruntung, tidak ada satupun seat yg kosong dari berbagai pesawat menuju Riyadh, Saudi Arabia dengan budget minimal. Maklum, bulan umroh, banyak yg melaksanakan ibadah umroh dr berbagai belahan dunia. Selain karena banyaknya yang melaksanakan ibadah umroh, Saudi Arabia memang sasaran para pencari rezeki. Jadi wajar saja, bulan ini pesawat full.
Setelah memilah milah pesawat, akhirnya dapatlah 1 pesawat yg dapat mengantarku ke tanah kelahiran. Mihin Lanka Airlines, di tanggal 18 Februari.
–18 Februari 2013–
Pukul 9.30 AM WIT , taxi bandara sudah menunggu depan rumah, efek packing td malam membuatku terlambat bangun, barang bawaanku lumayan banyak. 1 koper Delsey seberat 30,7 kg, 1 ransel ku, dan 1 tas canon yg wajib dibawa kalau travelling.
Setelah memasukkan koper ke dalam bagasi pesawat, aku meminta seat di samping jendela. Sangat disayangkan kalau tidak bisa mengabadikan lukisan indah dari langit. Masih banyak waktu sebelum masuk pesawat, yah ngisi waktu moto sana-sini.
Di bandara, telepon seperti ini laku 🙂
Oleh-oleh Indonesia jual khas Toraja.
Pukul 13.30 WIT, penumpang MIHIN LANKA Airlines sudah bisa masuk, melihat banyak yang berdesak-desakan, aku memilih menunggu beberapa saat. Penumpang Pesawat ini sebagian besar orang indonesia, berbagai jenis seragam batik tampak berkelompok-kelompok mengantri masuk pesawat, mereka rombongan umroh. Sebagian yang lain kelompok TKI yang akan bekerja di negara luar. Aku, bukan rombongan umroh, bukan rombongan TKI, aku seorang diri tanpa rombongan yang ingin mengunjungi orangtua di negeri orang.
Memasuki pesawat, disambut pramugari dengan pakean sari biru ala srilanka, mereka menyapa dengan bahasa mereka yang tidak kupahami, mungkin artinya “selamat datang”. Seat ku 26A, dekat jendela, setiba di seat nomer 26, seorang wanita berbaju motif bunga-bunga duduk di tempatku. Wah wah.. Inikan tempat ku.
“Permisi mba.. 26A tempat saya mba..”
“Maaf mba, saya duluan”
Jleb! Duluan? Rasanya langsung mau marah dan tertawa secara bersamaan. seandainya tempat ini tergantung “siapa yang duluan” aku pasti memilih tempat paling depan, yah sampingnya pilot. Haha 😀
Karena gak enak, aku langsung memanggil pramugara terdekat dan curhat. Berhasil, mba itu pindah, dan aku pun duduk tepat disamping jendela.
“Wah.. Mba ini.. Saya kan td duluan dateng mba.. Makanya cepet-cepetlah mba..”Ckckck.. Wanita itu masih menggerutu tidak terima sikapku yang berhasil memindahkannya dari jendela.
” Maaf mbaa.. Saya td dr check in udah ngeminta tempat deket jendela mba..hehe”
” Mba dari mana? mau kemana? ”
“Saya dari Makassar, mau ke Riyadh,”
” Oh saya juga mau ke Riyadh, saya kerja disana, mba kerja dimana?”
“Wah, saya gak kerja mba.. Mau ketemu orang tua..”
Ckckckck.. Emang nih, image orang Indonesia yang ke Arab, kalau bukan Umroh, yah Jadi TKW -___-“
Kurang lebih 1 jam kemudian, pesawat take off, 4 jam di udara, aku menghabiskan waktu untuk memoto-moto.
Dan setelah kurang lebih 4 jam berada di ketinggian kurang lebih 34000 feet dengan kecepatan pesawat 554 mph.. akhirnya sampai di Colombo, Srilanka ..
Rombongan umroh
Rombongan Pencari Rezeki (TKI)
*to be continue
pengen di foto pas tepat berdiri di sayap pesawatnya 😀
itu namanya bunuh diri kk x_X
Pingback: 3 Hari 4 Negara -Part 4 (end)- | Nur Al Marwah Asrul
Pingback: 3 Hari 4 Negara – Part 3- | Nur Al Marwah Asrul
Pingback: 3 Hari 4 Negara – Part 2- | Nur Al Marwah Asrul