“Satu hal kesamaan bagi semua yang merayakan kemerdekaan, semuanya bahagia”
Begitu banyak kebahagiaan yang tercurahkan dalam rangka 17an. Beragam pihak menjadikan momen istimewa 17an. Diskon 17% atau 73% di mana-mana. Bendera terpasang di sepanjang jalan, di setiap rumah, di mana-mana. Bahkan pagi itu, ketika saya dalam perjalanan ke Kampus UIN Alauddin Makassar untuk Upacara 17an, saya melihat banyak tempat yang sedang bersiap-siap upacara, Dompet Dhuafa Volunteer yang bersiap di Lantebung dan para pegawai Carrefour di area parkiran Carrefour perintis Makassar, misalnya.
Upacara di UIN Alauddin Makassar pun berlangsung dengan sangat syahdu. Menyaksikan para pengibar bendera dengan gagahnya membawa bendera dan dikibarkan di langit. Entah kenapa, saya mudah sekali terharu, terharu mendengar dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, terharu melihat para pengibar bendera yang berbahagia berhasil mengibarkan bendera tanpat cela, terharu mengenang perjuangan para pahlawan bangsa. Ah proud to be Indonesian.
Sepulang dari kampus, di waktu senggang sore itu, saya sedang bersantai ria sambil melihat-lihat instastory secara berentetan, semua bercerita tentang 17an. Tentang perayaan lomba 17-an, tentang upaca, tentang segalanya. Tiba-tiba whatsapp berbunyi dan adik saya, Huda Asrul, mengirimkan banyak foto yang bercerita tentang upacara 17 Agustus 2018 di KBRI Riyadh, Saudi Arabia.
Rasa haru membuncah di hati, adik bungsu saya, Mahmud Asrul, sejak beberapa tahun lalu menjadikan PASKIB sebagai salah satu impian terbesarnya yang harus dia capai. Segala cara dilakukan : minum susu tinggi kalsium tiap hari, biar tinggi. Larangan begadang dengan alasan tubuh butuh waktu untuk pertumbuhan pun ampuh, biar tinggi. Biar tinggi dan kepilih jadi nak PASKIB.
[Tentang adik bungsu ini, saya selalu tulis dan terangkum dalam kategori #CeritaUud ]
Tahun ini, 17 Agustus 2018, dia pun terpilih menjadi salah satu dari Pasukan Pengibar Bendera di KBRI. Suatu kebanggaan bagi kami. Suatu kebanggaan bagi Uud yang keinginannya tercapai. Menjadi pengibar bendera Indonesia di Negara Arab. Katanya : “Gimana rasanya? yaa seneng aja gitu, ada manis-manisnya gitu, bisa ngibarin bendera di negara orang.”
Belum selesai rasa haru-haru atas jadi PASKIB-nya Uud, saya kembali terharu dengan keluarga SIGI Makassar. Pun melalui whatsapp, saya mendapatkan cerita tentang kegiatan Telling (Teater Edukasi Keliling) Spesial 17-an yang diadakan di Desa BontoMasunggu Kec. Tellulimpue Kab.Bone.
Sahabat Indonesia Berbagi (SIGI) merupakan komunitas sosial yang pertama saya ikuti sejak tahun 2012 lalu. Di tempat inilah saya banyak belajar dan bertemu keluarga baru. Relawan-relawan yang hebat dan berdedikasi, serta menginspirasi saya secara pribadi. Ada beragam kegiatan yang dilakukan rutin oleh SIGI Makassar. Seperti : Project Berbagi, Receh Kahuripan, Aksi Sahabat Indonesia Tebar Buku, dan Kelas rutin pekanan, Kelas Carakde, dan Telling (Teater Edukasi Keliling). Segala info kegiatan dari SIGI Makassar bisa dilihat pada situsnya http://sigimks.or.id/ akun instagramnya @sigimks. Tak ada batasan dan syarat bagi yang ingin terlibat dengan mereka, cukup hadir dan kamu pun menjadi salah satu bagian dari keluarga besar SIGI.
Kegiatan Telling ini salah satu kegiatan yang dirangkaikan dengan perayaan kemerdekaan. Telling ini diadakan pada tanggal 17-19 Agustus 2018. Ada dua kegiatan inti dalam Telling. Pemutaran film dan perayaan lomba 17-an. Sebelum pemutaran film, diadakanlah beragam lomba 17-an. Ada lomba mewarnai, rangking satu, lari balap karung, lomba tusuk botol, lomba lari kelereng. Sekira 115 anak-anak desa yang turut serta. Sekira 20 kakak-kakak SIGI yang jadi tim sibuk-sibuk hore-hore bahagia. Setelah malam tiba, dilakukanlah pemutaran dan sharing session seputar film edukasi. Tiga film yang diputar adalah Cerita risma, Sepatu septu dan Takut Denda.
Kebahagiaan adik-adik, segala lomba dan permainan diadakan di desa BontoMasunggu.
(foto dari kamera kak Radhiyah dan kak Ardhe)
Rasa haru, SIGI Makassar telah berjalan sejak 2012, dan hingga tahun ini masih terus berjalan. Sudah mencapai Telling Ke-enam. bergerak ke pedesaan, dan putarkan layar tancap. lalu bersama-sama berbagi kebahagiaan. SIGI Makassar, di Telling ini saya tidak terlibat langsung, tetapi melihat dan merasakan semangat dari kakak-kakak relawan SIGI yang bergerak. rasa-rasanya turut berbahagia.
Di komunitas yang kami selalu sebut rumah. selalu hidup dengan beragam relawan baru yang penuh energi dalam bergerak. selalu membuat nyaman orang-orang yang berada di dalamnya, selalu penuh kejutan dan kebahagiaan dalam menebar kebaikan. Mereka relawan yang bergerak tanpa pamrih, yang bergerak berasaskan kebermanfaatan sambil terus belajar menjadi diri yang lebih baik.
Terima kasih Kak Ipul selaku ketua Telling-6 dan para kakak SIGI Makassar yang selalu membuatku terkagum, teruslah bergerak, agar rumah kami menjadi tambah luas, tambah besar, oleh kebesaran hati banyak orang di dalamnya, oleh kemerdekaan diri dalam berkarya.
Selamat merayakan kemerdekaan! Mari terus berbahagia, Selamanya !
Pingback: 17-an Ala SIGiMKS – @sigimks