#FF [16] : Rahasia Sarah 6


Terdapat peraturan tak tertulis di kota ini. Seorang wanita harus menunggu lelaki yang akan menjadi teman hidupnya. Bagaimana jika wanita tersebut menempatkan hatinya lebih dulu pada seorang laki-laki? Menunggulah. Bagaimana jika lelaki tersebut tidak menyadarinya? Berilah semacam kode. Bagaimana jika kode tersebut tidak terbaca? Kirimlah kode berikutnya. Jika masih saja tidak ada tanggapan? Mintalah bantuan Ilahi. Jika ia yang terbaik untukmu, akan ada cerita tak terduga yang akan menyatukan kalian.

***

“Lagi sibuk? Dimana? Aku ingin bertanya sesuatu, itu … tentang project mu beberapa bulan yang lalu. “

Sebuah pesan masuk melalui aplikasi berwarna hijau di ponsel Sarah. Ia pun menghentikan kendaraannya. Tersenyum sekilas. Membalas.

Pesan yang sangat langka. Pertanyaannya hanya satu kalimat. Dengan penuh semangat, Sarah menjawab sedetail mungkin. Hampir menyerupai cerpen. Berkali-kali pesan terkirim. Mungkin sekitar lima pesan. Dengan penjelasan yang berbeda. Sedetail mungkin.

Sarah, seorang wanita yang merasa bersalah telah menempatkan lebih dulu sebuah hati kepadanya. Lelaki yang (mungkin) sudah menemukan tulang rusuknya. Dunia ini memang penuh dengan pilihan. Tapi Hati kan tidak memilih. Dengan sendirinya ia menentukan mana yang membuatnya nyaman.

Sarah terdiam. Tersenyum ikhlas. Ia sedang menata hatinya. Mengajak berdamai dengan logika. Dalam beberapa bulan terakhir ia mampu mengalihkan perhatiannya. Tapi pesan yang baru masuk ini termasuk langka. Dan mengejutkan nya dengan harapan yang lalu. Hanya sekedar pesan, tapi memberikan dampak kebahagiaan untuk sehari itu. Untuk seharian itu.

Lelaki yang berkualitas, begitulah Sarah menyebutnya.

Tapi,  Hey ! sesorang yang sedang jatuh cinta, akan melihat segalanya sempurna kan?

Tidak, tidak dengan Sarah. Sarah, semakin ia mencari celah atas ‘Diayangberkualitas’, semakin tampaklah sisi lebihnya.

Lalu Sarah?

Sarah, masih berharap. Meski  harapan itu mulai sirna, Harapnya sangat tipis. Sarah tetap menjadi seorang pengagum. Sebuah Rahasia hati yang ia nikmati sendiri.

Seandainya… seandainya… seandainya…. Ah sudahlah, pengandaian hanyalah sebuah harapan yang tidak terjadi.

“Tidak perlu mengirim kode. Aku tidak tahu. Yang aku tahu hanyalah menyebut namamu dalam sujudku.“

***

 Cerita ini tadinya mau diikutin di #FF2in1 @nulisbuku.com dengan tema “Rahasia Hati – Nidji” .. tapi telat, Haha… Yah.. sudahlah,, yang penting kan nulis cerita Flash Fiction dalam waktu 30 Menit 🙂


About Nunu Asrul

Dream Catcher | Pengamat Purnama & Bintang | Pengumpul Buku & Mainan | Penikmat Ice cream | Pengisi Blog | Penjelajah Alam | Biomedic-Physiologist |Mastoideus | @SigiMks | Soulmaks Creative | 1000Guru Makassar

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

6 thoughts on “#FF [16] : Rahasia Sarah