” Triing”
Ponselku bergetar. Dan aku terhenyak lima detik. Namamu muncul dalam sebuah permintaan berteman dalam suatu sosial media.
Sudah cukup lama aku tidak mendengar kabarmu. Kamu tahu? Aku (masih) menunggumu.
Lima detik kemudian, aku menerima pertemananmu dan satu kata dalam statusmu yang membuatku seperti tersengat petir. “Hometown”.
“Kamu di kota ini ?” Aku memulai percakapan. Bukan salam, bukan menanyakan kabar, bukan basa-basi. Aku hanya ingin segera tahu. Betulkah kamu sedang di Kota ini?
“Iya, Aku sedang disini, tapi beberapa jam lagi aku akan meninggalkan kota ini lagi”
“Eh?”
“Maaf, aku tiba tadi malam, tapi subuh ini harus berangkat lagi, sebuah perjalanan yang tidak direncanakan”
“Terus? Kenapa kamu baru mengabariku? di tengah malam ini?”
Aku terdiam. Masih ada kah kesempatan itu. Saling bercerita, saling berbagi kisah, saling merekomendasikan film, saling memberikan harapan, saling menenangkan seperti beberapa tahun yang lalu.
Kamu tahu? sudah cukup banyak cerita yang ingin segera ku tumpahkan kepadamu. Berbagai rencana masa depan dan berbagai film terbaik yang menurutku kamu pasti akan menyukainya.
Aku masih menatap layar telepon genggamku, menunggu beberapa saat jawaban atas pertanyaanku.
“Maaf, Aku terlambat mengabarimu. ”
#Tulisan ini diikutkan dalam #FlashFiction2in1 19 Maret 2014 di nulisbuku.com dengan tema “Terlambat -Adera”