Selasa, 9 Agustus 2016, saya masih pake kemeja putih rok hitam. Kostum hitam-putih ala peserta training suatu pekerjaan. Bukan karena sudah training kerjaan saya memakai baju hitam putih, tapi baru saja sudah ujian di salah satu penguji. Ujian akhir tesis dengan penguji yang selalu bertanya dengan pertanyaan yang berat. Cukup membuat saya tegang tingkat dewa. Memeras otak berpikir keras agar bisa terlihat tampak menjawab secara akademis. Saya ujian dari pukul dua siang hingga pukul lima sore. Tiga jam yang penuh pembantaian. Haha.
Keluar ruangan ujian, saya bernafas lega dan menertawakan diri mengingat pertanyaan-pertanyaan yang tak terduga. Saat ini sebenarnya saya sedang sibuk menyelesaikan ujian akhir. Ujian akhir untuk mendapatkan gelar Magister Kesehatan. Kesibukan itu membuat kepala saya penat dan membutuhkan sedikit hiburan, hiburan untuk menyegarkan otak kembali.
Saya melihat jam tangan hitam yang melilit di tangan. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, saya masih di kampus dan butuh waktu sekira 30 menit lebih untuk menuju Bistropolis. Tempat terlaksananya acara #NgobrolBarengBloggerMKS yang diselenggarakan oleh BCA.
Mengingat waktu yang mulai sempit, saya singgah di kamar kecil untuk berganti pakaian. Dari sebuah obrolan di grup line yang berisi teman-teman blogger Anging Mammiri, seorang teman menawarkan dresscode biru jeans. Sedari pagi tadi, saya sudah menyiapkan celana jeans dan kaos putih. Katanya, warna biru jeans biar mathcing dengan BCA yang berwarna biru. Halah hahaha
Tidak butuh waktu lama, saya tiba di Bistropolis. Acara belum mulai, saya langsung registrasi dan duduk di kursi belakang. Mata saya berkeliling mengamati suasana Bistropolis. Sebuah cafe dengan design interior yang menarik. Dinding berbatu bata tampak polos tak berwarna, di bagian depan terpasang layar untuk projector, seperangkat alat band akustikan, dan backdrop bertuliskan “Ngobrol Bareng Blogger”. Di sisi kiri, ada spot photobooth dari Orangephotobooth. Spot foto yang instagramable. Jendela-jendela kayu yang jadul tersusun rapih menutupi dinding. Meja kecil, sangkar burung, televisi jaman nenek masih muda, dan beragam properti foto yang seakan memanggil jiwa narsistik tiap diri yang melihatnya. Tidak lupa terpajang sebuah properti ala-ala instagram bertuliskan Ngobrol bareng blogger. Menariknya, kita bisa berfoto disana, dan langsung cetak. Sebelum bertindak gegabah minta difotokan dengan gaya ala-ala, mata saya alihkan ke area utama. Meja-meja kotak sudah disusun sedemikian rupa sehingga tampak dua meja panjang besar. Sekira 30-an blogger sudah hadir, sebagian besar lagi bercerita satu sama lain, ada yang selfie atau wefie, ada yang diam menatap gadgetnya sendiri. Ada yang tersenyum-senyum sendiri. Suasana ramai-riuh.
Dua MC manis-ganteng sudah hadir di depan peserta. Menyapa peserta dengan sopan, mencairkan suasana sebelum materi. Materi pertama adalah tentang Instagram dari Al Hafsi. Seorang lelaki yang masih kuliahan tapi kreatif. Punya foto-foto menarik dan IG-nya difollow oleh banyak orang. Termasuk selebgramnya Makassar.
“Jadi caption dan foto dua-duanya penting. Untuk mengedit photo pun gampang kok, banyak aplikasi yang mudah digunakan. Banyak cara kok untuk gaet followers, dan gunakan Hashtag dalam caption kita” Ungkap pemilik akun Instagram @hhacii_ .
Setelah asik ngobrol tentang instagram. Selanjutnya materi tentang aplikasi #inovasiBCA yang menarik, Sakuku. Mba Diandra pun dengan profesional menjelaskan dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami banyak orang. Sakuku, sebuah dompet elektronik yang dapat diakses melalui aplikasi smartphone dan dapat digunakan untuk bayar belanja, isi pulsa, dan transaksi perbankan lainnya. Download Sakuku, berasa menyimpan dompet di Handphone. Haha
Sambil mengunyah Mexican Pizza, saya menyimak dengan baik. Ini penting! Mba Diandra penuh semangat menjelaskan tentang Sakuku. Sebuah inovasi masa kini, #InovasiBCA untuk generasi pemuda yang selalu membutuhkan segalanya secara instan. Aplikasi kekinian. “Jadi, Sakuku itu seperti dompet elektronik kita, yang bisa digunakan untuk segala tranksaksi untuk segala acara hang-out kita” Mba Diandra memulai presentasinya.
Saya pun berdialog di dalam hati. Merespon setiap pembicaraan dari Mba Diandra, dan seperti ada suara suara berbisik : Hey kamu membutuhkan itu! Berapa dompet yang sudah kamu hilangkan? Download Sakuku, dan kamu tidak akan pernah khawatir untuk kehilangan dompetmu.Haha!
Cara duduk saya perbaiki, agar dapat mendengar dengan jelas penyampaian mba Diandra.
“Aplikasi Sakuku dapat dengan mudah didapatkan, download di Appstore atau Playstore. Dan paling penting. Gratis!”. Hati saya bersorak, berapa duit sudah saya keluarkan hanya untuk membeli dompet. Beli dompet kecil, biar bisa dikantongin, dalam hitungan pekan. Dompet saya lenyap. Beli yang ukuran besar, supaya gampang dicari dan dilihat. Dompet pernah tertinggal di sebuah toko. Tidak bisa dikantongin dan tidak membawa tas. Tanpa sadar mengambil belanjaan dan menyimpan dompet. Alhasil, lenyap. Sakuku, salah satu solusi untuk orang-orang yang gampang menghilangkan dompet.
“Fiturnya banyak, mudah registrasinya, aman penggunaannya!” Mba Diandra terus semangat bercerita tentang Sakuku. Nah siapa sih yang mau hidupnya ribet? Sakuku menawarkan banyak kemudahan. Bisa bayar di banyak Merchant. Baik toko ataupun online shop. Isi pulsa mudah, transfer antar sakuku cepat. Dan Isi pulsa secepat update status sosmed. Pernah mengalami masa ketika butuh menghubungi orang , pulsa kita sekarat, dan tidak ada penjual pulsa terdekat ? Saya pernah, tepatnya sering. Hehe
“Ada fitur Split Bill! Tau Split Bill? Bisa membagi tagihan dengan rata ke teman-teman pengguna Sakuku lainnya.” Saya jadi mengingat masalah klasik kalau sudah makan bareng di suatu resto dengan teman-teman. Ketika bill diberikan, akan banyak gara khas beberapa teman. Entah ada yang pura-pura lupa membawa dompet, atau yang berinsiatif membagikan bill tersebut. Yang sedikit meresahkan, ketika teman-teman kita hitunganya tidak tepat, dan ketika setelah membayar dikasir, teman yang lain merasa seakan ditraktir makan besar oleh yang membayar. Tagihan itu terlupakan dan ada seorang korban yang akan memaklumi pertemanan ini. Dengan splitbill Sakuku, bisa berbagi tagihan sama teman, bayarnya juga bisa dibagi rata. Fitur yang sangat penting untuk sekawanan geng yang selalu makan di cafe kekinian. Haha!
Saya jadi tertawa sendiri. Membayangkan betapa mudahnya dan asiknya hidup saya kedepan setelah mendownload Sakuku ini. Yang paling penting, tagihan teman akan terbayarkan. Haha
Mba Diandra menyelesaikan presentasinya dengan apik. Sesi berikutnya hiburan dari Komikus Standup Indo Makassar, Ochi. Komikus ini meramaikan Bistropolis dengan suara tawa yang puas. Usai komikus mengocok perut peserta, kelompok band mengisi panggung. Sambil makan malam, d’Alfa Band menghibur peserta blogger dengan lagu-lagu hits.
Saya merasa senang malam itu, lupa dengan ujian siang tadi, lupa kalau keesokan harinya masih ada ujian di dosen penguji lain. Bertemu dan cerita banyak hal dengan teman-teman blogger, belajar tentang instagram, mengenal Sakuku, dan berfoto ala ala di Orange Photo Booth. Bahagia? Ya! Meskipun sebentar, tapi bisa menghilangkan penat karena persiapan ujian haha.
Di akhir acara, saya bertemu bapak Iwan Isdawarman, Manager Marcom BCA Pusat yang ramah dan baik. Setelah beribicara sejenak, kami bersalaman, dan saya pun berpamitan untuk pulang dengan bahagia.
Terima kasih Agenda #NgobrolbarengbloggerMks dan cerita tentang #InovasiBCA, Bblog, dan area photo Orange Photo Booth telah mengadakan kegiatan apik ini. Pertemuan 3 jam yang menyenangkan akan bermanfaat sepanjang masa. Seandainya saya tidak hadir, mungkin tidak mengenal aplikasi dompet elektronik, Sakuku. Dan harus bersiap secara mental ketika kehilangan dompet (lagi). Haha. Saya sudah download Sakuku, Kamu?
Event nya keren, saya juga di undang sama bu Niar.
wah kok gak keliatan. datengki mukhsin? 🙂
yesss yaaa sakuku penting
karena skrg jaman lupa dompet wkwkwkw
hahaha sepakat kakqiahh, jaman suka lupa dompet hahahah,