“Aku mau ke rumah mu sekarang. kamu keluar hari ini?”
Yah seperti biasa. Ketika terjadi sesuatu aku akan mencarinya. Meski tahu tidak selalu menemukan solusi, tapi bercerita dengannya dapat membuatku tenang.
“Ya. Datang saja… Aku akan menunggumu ”
singkat. Telepon ku tutup dan aku segera bergegas.
“Kamu kenapa?”
“Tidak. Sepertinya aku dilema.”
“Kenapa?”
“aku bingung… dengan sesuatu..”
Aku terdiam. Menghela napas panjang. Hey! ini baru hari ke-7 bulan Januari di awal tahun. Dan aku mengalami sedikit hambatan dalam mengejar mimpi. Aku sedang berada di persimpangan jalan.
Ya. Aku seorang pemimpi. Masih ad 157 impian yang sedang ku kejar. Dan kali ini seseorang mengajakku mengejar mimpi di tempat yang jauh dari sini. Mengajak sebuah tantangan baru. Bukan di kota ini. Tapi di tempat lain.
Bukan. Bukannya tidak mau. Tetapi apa yg sedang ku kembangkan ini memiliki nomor urut pertama dalam dreamlist ku. Dia tidak melihat apa yang ku lihat. Kamu melihatnya. Makanya aku menemuimu.
“Hmm… bagaimana jika aku tantang dirimu. seminggu dari sekarang Kita bertemu lagi dan ceritakan keputusanmu. Ok ?! Jangan lupa shalat Hajat, Istikharah, Tahajjud dan Dhuha … Pikirkan baik baik lagi. Dan ikuti suara hatimu.”
#tulisan ini ikut #flashfiction di @nulisbuku.com dengan tema “Januari”.
kayaknya saya tahu orangnya deh.. hahahhaa
hahahah… adik kece nomer berapa ini?? siapa orangnya?