“Setelah pertemuan sekejap kedipan mata itu, saya tidak pernah terpikirkan akan berkegiatan bersama. Tapi semesta memang selalu punya cara dan tujuan dalam mempertemukan orang-orang.”
“Nu, suka baca buku banget nih?” pertanyaan dari seorang kawan baru, Defi, merespon instastory saya yang menampilkan tujuh buku yang habis saya baca selama bedrest. Sebagai anak kekinian, saya juga gemar menceritakan aktivitas harian melalui instastory.
“Bukaan! Kebetulan saya sedang terjebak dalam rumah, jadi banyak buku yang dihabiskan, Haha!” Harus saya akui, saya bukan pembaca buku yang istiqomah. Baca dikala mau saja. Masih banyak tumpukan buku saya yang rapi berplastik, beberapa sudah mulai menguning dan muncul bercak-bercak coklat. Saya tidak pernah menghitung berapa buku dibaca dalam satu bulan, bahkan setahun. Saya cuman senang membeli buku, bahagia melihat tumpukan buku, dan selalu menanti waktu luang –yang tak kunjung datang- untuk membaca buku. Saat itu, kebetulan saya sedang terjebak sempurna dalam kamar, untuk menghibur diri, saya mencoba membaca buku.
November 2017 lalu, dikarenakan infeksi bakteri Salmonella typhii saya dianjurkan untuk beristirahat total. Sebagai orang yang tidak bisa diam, tinggal di kamar menjadi hal yang sangat membosankan. Aktivitas harian : tidur-sholat-makan lalu ulangi lagi. Sesekali ke toilet, sesekali ber-sosmed sampai bosan, sesekali diam menanti chat *eah haha ~ XD
Setelah dua-tiga pekan berhibernasi dalam kamar, saya mencoba mengetes kemampuan tubuh. Beraktivitas di luar hingga malam. Alhasil sepulang kegiatan, tubuh kembali demam dan kembali mengeram. Fix, saya belum sempurna sehat. Maka waktu bedrest diperpanjang.
Di bulan November itu juga, The Floating School sedang ada tamu. Lima orang pemenang #mimpimillenialsuntukindonesia mendapatkan hadiah berupa Trip The Floating School. Kompetisi ini diadakan oleh akun instagram MillenialsBerkarya dari Kitabisa.com dan PT. Semen Indonesia. Ratusan mimpi tersampaikan dan 5 pemimpi terbaik untuk mendapatkan hadiah terbaik. Hadiahnya banyak, mulai dari voucher hingga kamera Canon EOS M3. Termasuk kunjungan ke pulau binaan The Floating School.
[Baca tulisan The Floating School : Jika Saya Bisa Berkata Sejujurnya – The Floating School]
Disitulah saya bertemu Defi, salah satu pemenang dari Malang. Dikarenakan sedang bedrest, saya tidak bisa ikut serta mengikuti rangkaian Trip The Floating School bersama mereka. Di saat rasa sedikit sehat, saya menyempatkan diri bertemu pemenang tepat di hari terakhir sebelum mereka pulang. Bertemu sekilas, menyapa, follow-follow-an akun instagram, lalu foto-foto.
Berbekal akun IG serta foto terbaik dari Defi, akhirnya kami sering komen-komenan instastory. Komen minta foto, komen kirimin love-love, komen buku yang dibaca. Komen yang kemudian menjadi curhat. Curhat tentang kesamaan atas banyaknya buku belum terbaca dan curhat tentang kesamaan atas sulitnya menghabiskan bacaan. Atas dasar itulah, kami mencoba bersama-sama, saling menantang diri untuk menyelesaikan bacaan. Bukankah terkadang agar konsisten butuh teman? Yah, hitung-hitung agar ada beban moral. Haha!
Pembicaraan curhat-curhat itupun berlanjut hingga menentukan aturan tantangan. Mulai dari penentuan durasi bacaan yang kami tentukan bersama : 2 pekan. Kami bukan pembaca buku expert. Saya sendiri tidak yakin dapat menyelesaikan bacaan dalam waktu singkat. Lagipula, aktivitas lainnya selalu menyita waktu, sehingga butuh waktu lebih untuk menyelesaikan bacaan. Jadilah durasi yang kami sepakati adalah setiap dua pekan.
Aturan lainnya adalah, kami harus membuktikan buku yang sudah kami baca. Untuk itu, karena Defi di Malang dan saya di Makassar, jadilah kami memanfaatkan Instagram. Melalui akun masing-masing, kami harus upload foto buku bacaan semenarik mungkin dan disertai review singkat buku tersebut.
Supaya tantangannya lebih seru, kami berencana saling berganti-gantian menentukan tema genre buku bacaan. Jika saya sebagai penentu tema, saya sesuka hati memberi ide tema bacaan. Buku yang dibaca harus mengikuti tema dan diselesaikan selama 2 pekan, lalu upload di Instagram. Berikutnya Defi yang tentukan. Yah tujuan ganti-gantian tema ini supaya memperluas bacaan. Selama ini saya senang membaca fiksi saja. Belakangan senang sejarah. Gak tau nanti apa Haha!
Untuk menyatukannya, Defi memberi usul agar samakan hashtag dengan #2weeks1bookchallenge. Waktu postingnya adalah setiap hari Jum’at, setiap dua pekan. Kenapa dengan hari Jum’at? Agar bacaan kita berkah *eah. Haha! Yah harapannya sih, postingan buku bacaan yang kami share nanti bisa jadi referensi bacaan pengisi weekend ceria. Siapa tahu ada yang tertarik, Who knows haha 😀
Setelah merasa cukup dengan aturan yang kami buat sendiri, malam itu kami menentukan tema pertama yaitu : habiskan buku bacaan yang sementara dibaca.
Dan kemudian, saya ingin segera hari Jum’at. Haha!
Dari dua menjadi banyak.
Jum’at 1 Desember 2017 menjadi postingan pertama kami dalam #2weeks1bookchallenge. Malam itu, saya posting buku bacaan yang berjudul Suku Bugis dan Defi berbagi cerita tentang buku karangan Andrea Hirata, Sirkus Pohon. Postingan kami disertai ulasan singkat tentang buku bacaan dan sedikit tentang #2weeks1bookchallenge. Ternyata postingan kami mendapatkan respon dari kawan-kawan terdekat. Banyak yang merasa senasib dan mau ikut serta. Kami terbuka, justru kami sangat berbahagia jika ada juga yang tertarik dalam tantangan iseng berfaedah ini.
Dua pekan berikutnya, kami posting lagi buku bacaan yang sudah kami baca. Tema tantangan #2weeks1bookchallenge yang kedua adalah Pahlawan. Defi posting buku berjudul Tjokroaminoto dan saya posting buku berjudul Muhammad,Lelaki Penggengam Hujan. Saya tidak memiliki buku pahlawan, tapi menurut saya Nabi Muhammad SAW merupakan pahlawan terbaik dalam Islam. Finally, setelah sekian lama, akhirnya saya habiskan buku ini!
Setelah dua kali kami post #2weeks1bookchallenge, semakin banyak yang kirim pesan mau ikut serta. Agar mudah koordinasinya, jadilah kami membuat grup Whatsapp. Menyatukan mereka-mereka yang mau ikut serta. Dalam satu pekan itu, terkumpullah sekira 40 nama. Saya dan Defi loncat kegirangan. Rasanya bahagia sekali dari iseng-iseng ternyata banyak yang mau ikut serta. Ikut serta menyiksa diri untuk menyelesaikan bacaan . Haha! sadarkah kalian dalam jebakan ini? *senyumdevil *hwahaha XD
Dari 40 nama tersebut kami saling berkenalan dan ternyata mereka dari banyak tempat. Ada yang domisili Kediri, Kalimantan, Gresik, Surabaya, Makassar, Maros, Palu, Bandung dan lainnya. Siapa sangka tantangan iseng ini menyatukan banyak orang. Yeay!
Sejak tagar #2weeks1bookchallenge semakin ramai, saya pun menemukan beberapa orang yang juga senasib memiliki kegemaran dalam menimbun buku. Beberapa yang lain justru baru berniat untuk juga mulai memperbanyak koleksi buku. Beberapa juga sudah punya niat untuk menghabiskan bacaan tapi belum terbuktikan. Haha ayoo semangat bacanya kalian!
Secara tiba-tiba, entah siapa yang memulai, kami menyebut diri kami sebagai tim penimbun buku. Selain senang menimbun buku, kami juga suka dengan bau buku. Jadilah kami Tim-penimbun-buku-yang-senang-cium-cium-bau-buku. Haha! apakah kalian juga?
Tentang tema.
Saat ini sudah mencapai #2weeks1bookchallenge yang ke-6. Tema pertama adalah bebas, buku apapun boleh dibaca, Pada pekan berikutnya, tema yang ditentukan Defi adalah Pahlawan. Lalu dikarenakan banyak yang baru ikutan tantangan ini tema bacaan pilihan kembali bebas, Menghabiskan bacaan yang belum khatam, Membaca buku favorit atau buku apapun. Lalu tema Detektif, Metropop, dan tema ke-enam adalah non-fiksi self development/improvement. Per kamis 15 Desember 2018, jumlah postingan buku mencapai 67, silakan cek tagar #2weeks1bookchallenge untuk lihat buku-buku bacaan yang sudah dipost.
Rasa seru setiap Jum’at dua pekan. Ada kebahagiaan pribadi telah menghabiskan bacaan. Juga menanti postingan teman-teman yang lain untuk mengetahui bacaan mereka. Saling merespon review buku, saling komentar dalam postingan Instagram. Setiap Jum’at selalu deg-degan juga. Deg-degan dengan penentuan tema bacaan berikutnya. Ah yah, supaya seru, kami menambah aturan, yang menentukan tema adalah orang yang paling pertama posting pada hari Jum’at tersebut. Maka berlombalah setiap orang untuk segera posting dengan foto semenarik mungkin disertai caption yang seru agar terpilih sebagai penentu tema. Haha~
Hari ini Jum’at, 16 Februari 2018, Genre bacaan tema ini adalah : non-fiksi self development/improvement. Beberapa ada yang bilang berat, beberapa ada yang bilang seru. Yah inilah salah satu tantangannya, apakah kita berani keluar dari zona nyaman bacaan untuk mencoba membaca genre lainnya? Haha. Masih teringat ketika tema bacaan tentang Detektif. Tema ini dicetuskan oleh salah satu kawan lelaki yang disambut banyak protes dari para wanita. Beberapa kaum wanita bukan pembaca detektif, katanya berat. Beberapa bahkan ada yang belum pernah membaca buku detektif. Bukan kategori kesukaan bacaan. Tapi karena tantangan, mereka pun mencoba dengan sepenuh hati. Dengan dukungan moral, akhirnya mereka banyak yang berhasil menyelesaikan bacaan. Efek baca buku detektif ini macam-macam, Ada yang terbawa mimpi bertemu pelaku, Ada yang selalu menjadi was-was atas sesuatu, Ada yang menjadi penasaran siapa pelakunya. Ada yang bukunya menjadi lusuh karena dibolak-balik kertas bacaan. Sebagian besar justru merasa shock menemukan pelaku yang tak disangka dalam bacaan. Baca detektif ternyata menarik!
Sebagai bentuk balas dendam, seorang wanita yang sepenuh hati posting pada awal waktu dan memberikan tema bacaan metropop. Jadilah beberapa lelaki jantan merasa dua pekan yang tersiksa dan terlama dalam hidupnya. Haha! XD
Yuk ber- #2weeks1bookchallenge!
#2weeks1bookchallenge adalah tantangan hore-hore, yang terbuka bagi siapa saja. Kali ini kami membuat akun Instagram agar bisa diikuti oleh siapapun. Akun itu @2weeks1bookchallenge Rasa kewalahan banyak yang minta di-invite ke dalam grup. Jadilah kami menyepakati untuk membuat akun IG yang nantinya akan posting seputar buku, re-post buku, akan menyampaikan tema bacaan selanjutnya via akun tersebut.
Siapa pun, bisa ikutan tantangan ini. Jika ada yang ingin ikut seru-seruan, turut serta merasakan beragam sensasinya. Yuk Mari!
Merasa-rasa puas setelah baca, rasa puas setelah post IG, rasa penasaran sehingga selalu cek-cek terus tagar #2weeks1bookchallenge, rasa berat tema bacaan bukan tema kesukaan, rasa bahagia tema bacaan saya banget! serta rasa keter-deg-deg-an dalam menantikan tema berikutnya. Yuk silakan liat postingan dari kawan-kawan sebelumnya, lalu post buku bacaan kamu, review singkat tentang buku, sertakan ajakan #2weeks1bookchallenge. Jangan lupa tag dan mention akunnya, Yuk!
Setiap dua pekan hari Jumat, selalu bersyukur atas ramainya #2weeks1bookchallenge. siapa sangka ternyata banyak tertarik ikut serta. Saling memberikan dukungan moral, Saling berbagi bacaan. Saling berebut menjadi penentu tema. haha!
Mari membaca buku lagi,
Mari habiskan timbunan buku,
Mari beli buku baru agar bisa cium-cium bau buku . haha!
Happy reading !
Bagus sekali tulisannya! ??❤️
Yang paling susah sejauh ini memang tema metropop ???
thank youuu kak ! Dan sejak baca Detektif, saya jadi terpanggil-panggil oleh Agatha Cristie untuk diselesaikan bukunya, tapi masih belum sempat lagi hahaha, haruskah tema berikutnya detektif lagi whahaha
Aah.. Pengen kembali seperti dulu deh, rajin membaca. Tapi sekarang rasanya udah kekurangan waktu banget. Skalinya ada waktu lowong eh malah terjebak buka sosmed! Hahah
Pengen banget Nu bisa ikutan 2weeks1boolchallenge ini. Tapi apa daya 2 buku yang saya beli dari bulan lalu saja belum sempat saya baca, alasannya sih klise : belum ada waktu untuk membaca. Padahal membaca itu banyak manfaatnya yaa. Mau juga kayak Nunu rajin membaca dan rajin menulis, you are such an inspiration ??.
Sukses teruss ya dek Nu dengan The Floating Schoolx. Teruslah menginspirasi sayang…
Nanti pengen coba ikutan ah *ngumpulin niat* XD
hihihi ayooo uda Riaann 😀 *beri dukungan moral* hahaha
Saya tiap hari juga membaca buku…
Minimal baca koran lah hehe
Wah good! Yuk berbagi cerita buku bacaaan 🙂