Masih di Ibu kota negara Saudi Arabia, Riyadh, salah seorang teman kecilku mengajak jalan-jalan ke mall nya Arab, ada beberapa tempat tujuan yang akan kami datangi, Faisaliah, Kingdom, atau yang lainnya. Tapi hari itu, Kak Diana -temanku- , mengajak jalan di Mall terdekat dari Um-al Hammam, salah satu daerah dalam Riyadh, tempat tinggalku, Wah, 8 tahun yang lalu, Panorama ini belum dibangun, termasuk gedung pencakar langit, Faisaliah dan Kingdom. Ternyata Um-Al Hammam sudah ada mallnya sekarang 😀 .
Pagi itu, aku janjian dengan kak diana untuk bertemu di Sekolah Indonesia Riyadh. yah SIR ini satu-satunya tempat yang pas untuk nongkrong bareng anak Indonesia. Haha.. setelah Bernostalgia (tunggu ceritaku tentang SIR 🙂 ) sampai asar, aku dan kak Nana diantar oleh ayahnya ke Mall ini. Di Riyadh, untuk wanita akses transportasi cukup rumit, gak ada angkot, gak ada ojek, apa lagi becak , Unta pun tidak ada di kota ini (bukan zamannya haha 😛 ). Satu-satunya transportasi yah mobil pribadi atau mobil teman (nebeng) atau alat transportasi yang lebih elite, Taxi. Untuk naik Taxi pun, minimal ditemani seorang lelaki , kalau sesama wanita, minimal 3 orang dan salah satunya bisa berbahasa Arab serta hafal jalan. Gak sedikit kejadian yang mengerikan terjadi.
tiba di Panorama, wewh.. sudah sore, dan Mall ini tetap sepi. Di Riyadh, sebagian besar toko bru buka setelah asar, dan ramai ketika hari mulai gelap. Jadi teringat ketika aku jalan ke area pembelanjaan di Batha, (nanti akan tulis juga cerita tentang ini ), setelah dzuhur, toko-toko sebagian besar tertutup, dan abis asar baru buka lagi ..hmm..
Salah satu hal yang membedakan Mall ini dengan yang di Indonesia adalah, pengunjung mall ini di dominasi dengan pakaian berwarna hitam dan putih, hitam untuk wanita, dan putih untuk pria. Pakaian wajib wanita disebut Abaya, semacam gamis yang lebar yang digunakan sebagai hijab, pakaian ini “wajib” bagi wanita digunakan di Riyadh. Jadi memakai “daster” ke Mall pun tidak masalah, karena akan tertutup oleh Abaya ini, haha :D.
Untuk Pria, sebagian besar mereka memakai baju arab yang putih bersih, seperti gamis juga, terusan berkerah. Di Indonesia, kita akan melihat berbagai warna-warni pakaian yang terlihat di dalam Mall, berbagai jenis bentuk, gaya, yang dipamerkan. baju terbaik dan keren pasti digunakan. Yah, Mall adalah salah satu tempat mejeng buat anak-anak gaul. hah.. gak sedikit juga dari mereka yang berwarna kulit . ckckck..
Salah dua hal (maksa :P) yang membedakan mall Arab dan mall Indonesia, , di Mall arab ada area untuk Wanita saja, “Panorama for Women”. Dalam area ini, penjual, satpam, CS, pengunjung, semunya berjenis kelamin wanita. dalam tempat ini, wanita-wanita yang menjual diperbolehkan membuka abayanya. Yah. area ini adalah dunia perempuan.
Abis keliling-keliling di Mall ini, gak jauh beda lah isinya dengan di Indonesia, berbagai merek-merek terkenal juga ada, versace, zara, mango, dan lain lain. Destinasi berikutnya adalah food court, yah fast food merajalela, berbagai jenis merk fastfood ada disini. tapi yang menarik perhatian ku adalah KUDU, yah ini makanan kecil yang berkesan 8 tahun yang lalu. haha 😀 . Setiap fastfood, tempat beli makan, pasti dibeli pembatas, kasir untuk wanita dan pria dibedakan. bukan cuman di mall ini, semua tempat makan, tempat memesan, membayar, untuk wanita dan pria tidak disatukan. Setelah makan KUDU. ngeliat ada Mcd, yah suatu kewajiban buat aku untuk mecicipi Ice Cream ala McD.. ah i love it 🙂
Azan Maghrib terdengar, waktunya sholat, dan dengan serentak seluruh proses jual beli dihentikan, toko tertutup. yah momen seperti ini masih nempel di Ingatanku. Mutawwa’ (polisi Syariah) akan berkeliaran dan akan menangkap siapapun yang tidak sholat. yah pemerintah saudi benar-benar menegaskan untuk Sholat tepat waktu.
Menjelang Isya, salah satu teman ku datang, teman adikku yang rusuh dan asyik itu baru pulang dari kerjanya, Yuyun. Bertiga, kami kembali lagi ke Foodcourt, buat beli BaskinRobin, mungkin karena Uang real itu satuan, beda dengan Uang Rupiah yang Ribuan, harga Ice Cream ini terdengar murah. dan untuk ke dua kalinya, Ice cream memenuhi mulutku ,, yummy..
Ke Mall, gak afdhol rasanya kalo gak ke toko buku. Jarir Bookstore. Mirip gramedia, bedanya, aku tidak menemukan satupun buku yang berbahasa Indonesia. Tapi buku tentang masakan Indonesia, ada.. haha
Isi dari buku ini adalah resep-resep makan Indonesia, seperti Perkedel, bakso, nasi goreng, haha.. makanan Umum Indonesia . Buku ini seharga 29 SR (sudah Diskon) kalau ditransfer ke Rupiah, yah sekitar Rp. 75.000,- haha…
Pukul 9.30, akhirnya kami bertiga pulang. Masih ada waktu di Riyadh, masih banyak tempat yang belum di datangi, dan masih banyak cerita yang belum di ceritakan. 🙂